Pantai Sigandu
By. Addien.com
"PANTAI SIGANDU, PANTAINYA ORANG BATANG"
Pantai Sigandu adalah sebuah kawasan pantai yang terletak di pesisir Pantai Utara Jawa, tepatnya pantai ini terletak di Kabupaten Batang, sebuah Kabupaten yang notabene hampir sebagaian besar daerahnya tercakup dalam area jalur Pantura, yang terkenal dengan alas robannya. Pantai ini berjarak kurang lebih 4 km dari pusat Kota Batang dengan waktu tempuh kurang lebih 10 menit apabila ditempuh dengan berkendaraan motor baik roda dua ataupun empat. Lebih tepatnya pantai ini masuk ke dalam daerah kelurahan Klidang Lor Kecamatan Batang, Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah, dimana di kawasan ini pada setiap tahunnya selalu diadakan acara nyadran dan lomba dayung.
Pantai ini merupakan salah satu asset andalan Kabupaten Batang, selain kawasan kebun teh Pagilaran yang berhawa dingin dengan suasana pegunungannya yang asri dan hamparan kebun teh sejauh mata memandang, layaknya daerah puncak Bogor. Tak jauh berbeda dengan obyek wisata pantai lainnya, Sigandu memang berpasir lembut. Saat ini untuk lebih menarik minat para wisatawan yang saat ini masih cenderung wisatawan local Pemda Kabupaten Batang telah berusaha melengkapi beberapa fasilitas, dari warung makan sederhana, sea food restaurant, cottage, perahu wisata dan area bermain anak. Pada saat ini pula Pemda Batang berusaha menghubungkan antara Kawasan Wisata Pantai Sigandu dan Kawasan Wisata Pantai Ujungnegoro yang berjarak kurang lebih 3 km dari pantai Sigandu, atau sekitar 8 km dari Pusat Kota Batang ke arah Timur. Jalan tembus yang menghubungkan kedua kawasan ini tengah dalam tahap penyelesaian. Diharapkan dengan adanya jalur penghubung 2 kawasan wisata pantai di Kabupaten Batang ini, akan lebih menggiatkan dan menarik minat wisatawan baik domestic maupun non domestic. Ditambah lagi fasilitas Kolam Lumba-lumba (yang direncanakan akan dijadikan ajang atraksi ikan lumba – lumba dan ikan pesut) yang tengah dalam tahap penyelesaian juga di Pantai Sigandu, merupakan sebuah bentuk perhatian yang lebih dari Pemda Batang pada industri wisata Pantai di Kabupaten Batang.
Selain hal tersebut sarana pendukung seperti hotel juga tidaklah terlalu sukar untuk ditemukan. Tiga kilo meter ke arah selatan dari pantai tersedia Hotel Dewi Ratih, dan Hotel Sendang Sari berjarak kurang lebih 6 km dari pantai Sigandu. Tersedia juga tempat bilas dan aneka jajan khas daerah pesisir di warung-warung pantai Sigandu. Bersebelahan persis dengan Pantai Sigandu adalah kawasan pelabuhan kapal ikan dan TPI (Tempat Pelelangan Ikan). Area masuk menuju kawasan Pantai Sigandu juga diwarnai dengan hamparan kebuh melati, dan tambak ikan.
Sungguh sebuah kawasan yang menggambarkan akan kehidupan pantai. Bau yang tidak hanya amis yang bercampur baur menjadi satu, akan kita dapatkan apabila kita memasuki kawasan pantai sigandu melalui jalur menuju kawasan TPI (Tempat Pelelangan Ikan) tepatnya bila kita melalui jalan Yos Sudarso, hal ini karena sepanjang jalur itu di kanan – kiri akan kita jumpai usaha pemiletan yang dilakukan oleh warga sekitar. Apa itu millet? Milet adalah sebuah kegiatan mengambil daging dari ikan, biasanya semua jenis ikan bisa dipilet atau bisa diambil dagingnya. Jangan kaget kalo usaha ini bisa menghantarkan para pemiliknya menjadi bermobil mewah dan berumah gedong. Hal ini karena hasil ikan piletan ini dijual sampai keluar kota. Perhatian lebih mengenai pengawasan kualitas higienis dari produk piletan ini sangatlah diperlukan, hal ini karena hampir semua aktivitas pekerjaan dilakukan secara manual, tanpa pengawasan kesehatan yang ketat, minimnya pengetahuan tentang kesehatan baik dari para pemilet maupun pemilik usaha ini, dan menengok kondisi sanitasi lingkungan yang kurang layak jika dikatakan sehat. Bila kita lebih memperhatikan masalah ini mungkin produk piletan ini bisa diekspor ke luar negeri.
Pengembangan kawasan Pantai Sigandu ini haruslah dibarengi dengan pelestarian kawasan pantai di sekitarnya. Sejauh mata memandang saat memasuki kawasan pantai Sigandu memang akan kita dapati pohon bakau yang didominasi oleh jenis Rhizophora mucronata dan sonneratia alba yang memang sengaja ditanam. Diharapkan pelestarian berlangsung juga di sepanjang pantai yang melibatkan dinas pariwisata, Departemen Kelautan dan Perikanan, Pemda, masyarakat sekitar, nelayan dan seluruh pengunjung kawasan pantai sigandu.
Pengembangan kawasan yang dibarengi dengan konservasi kawasan akan bisa menjaga kekayaan alam yang bisa kita wariskan kepada anak cucu kita kelak.
"PANTAI SIGANDU, PANTAINYA ORANG BATANG"
Pantai Sigandu adalah sebuah kawasan pantai yang terletak di pesisir Pantai Utara Jawa, tepatnya pantai ini terletak di Kabupaten Batang, sebuah Kabupaten yang notabene hampir sebagaian besar daerahnya tercakup dalam area jalur Pantura, yang terkenal dengan alas robannya. Pantai ini berjarak kurang lebih 4 km dari pusat Kota Batang dengan waktu tempuh kurang lebih 10 menit apabila ditempuh dengan berkendaraan motor baik roda dua ataupun empat. Lebih tepatnya pantai ini masuk ke dalam daerah kelurahan Klidang Lor Kecamatan Batang, Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah, dimana di kawasan ini pada setiap tahunnya selalu diadakan acara nyadran dan lomba dayung.
Pantai ini merupakan salah satu asset andalan Kabupaten Batang, selain kawasan kebun teh Pagilaran yang berhawa dingin dengan suasana pegunungannya yang asri dan hamparan kebun teh sejauh mata memandang, layaknya daerah puncak Bogor. Tak jauh berbeda dengan obyek wisata pantai lainnya, Sigandu memang berpasir lembut. Saat ini untuk lebih menarik minat para wisatawan yang saat ini masih cenderung wisatawan local Pemda Kabupaten Batang telah berusaha melengkapi beberapa fasilitas, dari warung makan sederhana, sea food restaurant, cottage, perahu wisata dan area bermain anak. Pada saat ini pula Pemda Batang berusaha menghubungkan antara Kawasan Wisata Pantai Sigandu dan Kawasan Wisata Pantai Ujungnegoro yang berjarak kurang lebih 3 km dari pantai Sigandu, atau sekitar 8 km dari Pusat Kota Batang ke arah Timur. Jalan tembus yang menghubungkan kedua kawasan ini tengah dalam tahap penyelesaian. Diharapkan dengan adanya jalur penghubung 2 kawasan wisata pantai di Kabupaten Batang ini, akan lebih menggiatkan dan menarik minat wisatawan baik domestic maupun non domestic. Ditambah lagi fasilitas Kolam Lumba-lumba (yang direncanakan akan dijadikan ajang atraksi ikan lumba – lumba dan ikan pesut) yang tengah dalam tahap penyelesaian juga di Pantai Sigandu, merupakan sebuah bentuk perhatian yang lebih dari Pemda Batang pada industri wisata Pantai di Kabupaten Batang.
Selain hal tersebut sarana pendukung seperti hotel juga tidaklah terlalu sukar untuk ditemukan. Tiga kilo meter ke arah selatan dari pantai tersedia Hotel Dewi Ratih, dan Hotel Sendang Sari berjarak kurang lebih 6 km dari pantai Sigandu. Tersedia juga tempat bilas dan aneka jajan khas daerah pesisir di warung-warung pantai Sigandu. Bersebelahan persis dengan Pantai Sigandu adalah kawasan pelabuhan kapal ikan dan TPI (Tempat Pelelangan Ikan). Area masuk menuju kawasan Pantai Sigandu juga diwarnai dengan hamparan kebuh melati, dan tambak ikan.
Sungguh sebuah kawasan yang menggambarkan akan kehidupan pantai. Bau yang tidak hanya amis yang bercampur baur menjadi satu, akan kita dapatkan apabila kita memasuki kawasan pantai sigandu melalui jalur menuju kawasan TPI (Tempat Pelelangan Ikan) tepatnya bila kita melalui jalan Yos Sudarso, hal ini karena sepanjang jalur itu di kanan – kiri akan kita jumpai usaha pemiletan yang dilakukan oleh warga sekitar. Apa itu millet? Milet adalah sebuah kegiatan mengambil daging dari ikan, biasanya semua jenis ikan bisa dipilet atau bisa diambil dagingnya. Jangan kaget kalo usaha ini bisa menghantarkan para pemiliknya menjadi bermobil mewah dan berumah gedong. Hal ini karena hasil ikan piletan ini dijual sampai keluar kota. Perhatian lebih mengenai pengawasan kualitas higienis dari produk piletan ini sangatlah diperlukan, hal ini karena hampir semua aktivitas pekerjaan dilakukan secara manual, tanpa pengawasan kesehatan yang ketat, minimnya pengetahuan tentang kesehatan baik dari para pemilet maupun pemilik usaha ini, dan menengok kondisi sanitasi lingkungan yang kurang layak jika dikatakan sehat. Bila kita lebih memperhatikan masalah ini mungkin produk piletan ini bisa diekspor ke luar negeri.
Pengembangan kawasan Pantai Sigandu ini haruslah dibarengi dengan pelestarian kawasan pantai di sekitarnya. Sejauh mata memandang saat memasuki kawasan pantai Sigandu memang akan kita dapati pohon bakau yang didominasi oleh jenis Rhizophora mucronata dan sonneratia alba yang memang sengaja ditanam. Diharapkan pelestarian berlangsung juga di sepanjang pantai yang melibatkan dinas pariwisata, Departemen Kelautan dan Perikanan, Pemda, masyarakat sekitar, nelayan dan seluruh pengunjung kawasan pantai sigandu.
Pengembangan kawasan yang dibarengi dengan konservasi kawasan akan bisa menjaga kekayaan alam yang bisa kita wariskan kepada anak cucu kita kelak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar